DAULAH
BANI UMAYYAH
Bani Umayyah merupakan masa
kekhalifahan atau pemerintahan islam yang pertama setelah berakhirnya masa
pemerintahan Khulafaur Rasyidin.
A. Latar Belakang Berdirinya Daulah
Umayyah
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Kekhalifahan islam dipegang oleh Abu Bakar as-Sidiq dan Bani Umayyah merasa
bahwa kelas mereka di bawah kelas kaum Anshar dan Muhajirin. Mereka harus
menunjukkan perjuangan mereka dalam membela islam ,untuk memiliki kelas yang
setingkat. Ketika Umar bin Khattab menjadi khalifah,mereka dikirim ke Suriah
untuk berperang melawan Bizantium. Atas jasanya,Yazid bin Abu Sufyan diangkat
menjadi gubernur disana.
Pada masa pemerintahan Usamn bin
Affan,Muawiyah bin Abu Sufyan diangkat menjadi gubernur di Suriah menggantikan
saudaranya. Selain itu,Bani Umayyah menjadi penguasa disana.
Pada masa pemerintahan Ali bin Abi
Thalib merupakan awal dari kehancuran umat islam. Hal ini dikarenakan Muawiyah
bin Abu Sufyan merasa tidak puas dengan kebijaksanaan Khalifah Ali bin Abi
Thalib ketika menangani kasus pembunuhan Usman bin Affan. Golongan ini merasa
sangat kecewa dengan pengangkatan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah.Akhirnya
perselisihan ini memuncak menjadi Perang Jamal. Pereselisihan antara
pihak Ali bin Abi Thalib dengan pihak Muawiyah tidak berakhir sampai
disitu,akan tetapi perselisihan ini memuncak menjadi Perang Shiffin. Dalam
perang itu terjadi peristiwa Tahkim atau Arbitrase.akan tetapi peristiwa ini
memunculkan satu golongan yang disebut dengan golongan Khawarij. Golongan ini
adalah orang-orang yang kecewa dengan peristiwa Tahkim tersebut dari pihak Ali
bin Abi Thalib.
Ali bin Abi Thalib pun dibunuh oleh
salah seorang dari kelompok Khawarij tersebut pada tahun 661 M. Meninggalnya
Ali bin Abi Thalib membuat Muawiyah mengumumkan dirinya sebagai khalifah yang
baru dengan berpusat di Damaskus,Suriah. Akan tetapi,Hasan bin Ali,putra Ali
bin Abin Abi Thalib,tidak mau mengakuinya. Hal ini mulai menyulut pertentangan
dikalangan umat islam.Akhirnya Hasan bin Ali membuat perjanjian damai dengan
Muawiyah bin Abu Sufyan. Peristiwa ini dikenal dengan Aumul Jama'ah dan terjadi
pada tahun 41 atau 661 M.
Perjanjian itu dapat mempersatukan
kembali umat Islam dalam suatu kepemimpinan politik,dibawah Muawiyah bin Abu
Sufyan. Di sisi lain perjanjian itu menyebabkan Muawiyah menjadi penguasa
absolute dalam islam. Dinasti Umayyah berkuasa hampir satu abad,teoatnya selama
90 tahun,dengan empat belas khalifah.
B. I. Khalifah-khalifah Daulah
Umayyah
1.Muawiyah ibn Abi Sufyan {661-681
M}
Muawiyah ibn Abi Sufyan adalah
pendiri Daulah Bani Umayyah dan menjabat sebagai Khalifah pertama. Ia
memindahkan ibu kota dari Madinah al Munawarah kekota Damaskus dalam wilayah
Suriah.
2.Yazid ibn Muawiyah {681-683 M}
Lahir pada tahun 22 H/643 M. Pada tahun
679 M,Muawiyah mencalonkan anaknya, Yazid, untuk menggantikannya. Yazid
menjabat sebagai khalifah dalam usia 34 tahun pada tahun 681 M. Ketika Yazid
naik tahta, sejumlah tokoh di Madinah tidak mau menyatakan setia kepadanya.
Pada tahun 680 M, ia pindah ke Kufah atas permintaan golongan Syi'ah yang ada
di Irak.
3.Muawiyah ibn Yazid {683-684 M}
Muawiyah ibn Yazid menjabat sebagai
khalifah pada tahun 683-684 M dalam usia 23 tahun.
4. Marwan ibn Al-Hakam {684-685 M}
Ia pernah menjabat sebagai penasihat
Khalifah Ustman bin Affan. Untuk mengukuhkan jabatannya,maka ia sengaja
mengawini janda Khalifah Yazid, Ummu Khalid.
5. Abdul Malik ibn Marwan {685-705
M}
Abdul Malik ibn Marwan dilantik
sebagai khalifah setelah kematian ayahnya,pada tahun 685 M.
6.Al-Walid ibn Abdul Malik {705-715
M}
Masa pemerintahan Walid ibn Malik
adalah masa ketentraman,kemakmuran dan ketetertiban.
7. Sulaiman ibn Abdul Malik (715-717
M)
Menjadi khalifah pada usia 42 tahun.
Masa pemerintahannya berlangsung selama 2 tahun, 8 bulan. Ia tidak memiliki
kepribadian yang kuat, sehingga mudah dipengaruhi penasihat-penasihat di
sekitar dirinya.
8. Umar ibn Abdul Aziz (717-720 M)
Menjabat sebagai khalifah pada usia
37 tahun. Ia terkenal adil dan sederhana.
9. Yazid ibn Abdul Malik (720-724 M)
Masa pemerintahannya berlangsung
selama 4 tahun, 1 bulan. Ia adalah seorang penguasa yang sangat gandrung
terhadap kekuasaan.
10. Hisyan ibn Abdul Malik (724-743
M)
Menjabat sebagai khalifah pada usia
yang ke 35 tahun. Ia terkenal sebagai seorang nearawan yangcakap dan ahli
militer.
11. Walid ibn Yazid (743-744 M)
Masa pemerintahannya selama 1 tahun,
2 bulan. Ia adalah salah seorang khalifah yang berkelakuan buruk.
12. Yazid ibn Walid (Yazid II) (744
M)
Masa pemerintahannya berlangsung
selama 16 bulan dan dia wafat pada usia 46 tahun. Selain itu, masa
pemerintahannya penuh kemelut dan kekacauan.
13. Ibrahim ibn Malik (744 M)
Pada masa pemerintahannya keadaan
negara semkin kacau dan dia memerintah selama 3 bulan dan wafat pada tahun 132
H.
14. Marwan ibn Muhammad (745-750M)
Beliau
seorang ahli negar yang bijaksana dan seorang pahlawan. Beberapa pemberontak
berhasil ditumpasnya , tetapi dia tidak mampu menghadapi gerakan Bani Abbasiyah
yang telah kuat pendukungnya.
B. II. Kalifah Yang Terkenal
Khalifah-khalifah yang terkenal
diantara ke 14 khalifah tersebut adalah:
1. Muawiyah bin Abu Sufyan
Muawiyah bin Abu Sufyan adalah
pendiri Kekhalifahan Bani Umayyah. Ia memerintah selama sembilan belas tahun.
Pada masa pemerintahannya islam menyebar kearah barat dan timur.
2. Abdul Malik bin Marwan
Pada masa pemerintaha Abdul Malik
bin Marwan,pemberontakan-pemberontakan kaum Syi'ah masih berlanjut. Yang
termasyhur di antaranya adalah pemberontakan Mukhtar di Kufah pada tahun 685 -
687 M. Mukhtar mendapat banyak pengikut dari kalangan kaum Mawali, yaitu umat
Islam bukan Arab, berasal dari Persia, Armenia dan lain-lain yang pada masa
Bani Umayyah dianggap sebagai warga negara kelas dua. Ekspansi ke timur yang
dilakukan Muawiyah kemudian dilanjutkan oleh khalifah Abd al-Malik.
3. Al-Walid bin Abdul Malik
Masa pemerintahan Walid adalah masa
ketenteraman, kemakmuran, dan ketertiban. Umat Islam merasa hidup bahagia. Pada
masa pemerintahannyayang berjalan kurang lebih sepuluh tahun itu tercatat suatu
ekspedisi militer dari Afrika utara menuju wilayah barat daya, benua Eropa,
yaitu pada tahun 711 M. Meskipun masa pemerintahannya sangat singkat, dia
berhasil menjalin hubungan baik dengan golongan Syi'ah. Dia juga memberi
kebebasan kepada penganut agama lain untuk beribadah sesuai dengan keyakinan
dan kepercayaannya.
4. Umar bin Abdul Aziz
Umar bin Abdul Aziz memerintah dalam
waktu tidak lama,hanya sampai tahun 720 M atau hanya selama tiga tahun.
Walaupun sebentar, ia berhasil mencapai banyak kemajuan.
5. Hisyam bin Abdul Malik
Kerusuhan terus berlanjut hingga
masa pemerintahan Khalifah berikutnya, Hisyam ibn Abd al-Malik (724-743 M).
Bahkan di zaman Hisyam ini muncul satu kekuatan baru yang menjadi tantangan
berat bagi pemerintahan Bani Umayyah. Kekuatan itu berasal dari kalangan Bani
Hasyim yang didukung oleh golongan mawali dan merupakan ancaman yang sangat serius.
Dalam perkembangan berikutnya kekuatan baru ini, mampu menggulingkan dinasti
Umawiyah dan menggantikannya dengan dinasti baru, Bani Abbas. Sebenarnya Hisyam
ibn Abd al-Malik adalah seorang khalifah yang kuat dan terampil. Akan tetapi,
karena gerakan oposisi terlalu kuat, khalifah tidak berdaya mematahkannya.
Sepeninggal Hisyam ibn Abd al-Malik, khalifah-khalifah Bani Umayyah yang tampil
bukan hanya lemah tetapi juga bermoral buruk. Hal ini makin memperkuat golongan
oposisi.
C. Kebijakan dan Karakteristik
Daulah
Adapun kebijakan para khalifah
Daulah Umayyah yang menjadikan Daulah Umayyah maju sekaligus sebagai penciri
atau karakter daulah tersebut adalah:
- Pada masa Mu'awiyyah tergolong cemerlang. Ia berhasil menciptakan keamanan dalam negeri dan mengatarkan negara dan rakyatnya kepada kemakmuran serta kekayaan meliputi perluasan wilayah hingga Afrika Utara, wilayah Khurasan dan Bukhara (Turkistan) setelah menyeberangi sungai Oxus .
- Ekspansi ke timur yang dilakukan Muawiyah kemudian dilanjutkan oleh khalifah Abd al-Malik. Dia mengirim tentara menyeberangi sungai Oxus dan dapat berhasil menundukkan Balkh, Bukhara, Khawarizm, Ferghana dan Samarkand.Tentaranya bahkan sampai ke India dan dapat me¬nguasai Balukhistan, Sind dan daerah Punjab sampai ke Maltan. . Selain itu, Khalifah Abd al-Malik juga berhasil melakukan pembenahan-pembenahan administrasi pemerintahan dan memberlakukan bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan Islam.
- Selain melakukan pembenahan administrasi pemerintahan, Khalifah Abdul Malik bin Marwan juga berhasil mengubah mata uang Bizantium dan Persia yang dipakai di daerah-daerah yang dikuasai Islam. Untuk itu, dia mencetak uang tersendiri dengan memakai kata-kata dan tulisan Arab.
- Pada masa pemerintahan Walid menampakkan kejayaan Dinasti Umayyah. Wilayah kekuasaannya pun bertambah luas sampai ke Spanyol di Barat dan Sina ( India ) di Timur.. Dia membangun panti untuk orang cacat, juga membangun jalan-jalan raya, pabrik-pabrik, gedung-gedung pemerintahan yang megah dan masjid-masjid.
5.
Pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz,
dia melakukan berbagai perbaikan dan pembangunan sarana pelayanan umum, speerti
perbaikan lahan pertanian, penggalian sumur baru, penginapan bagi musafir dan
lain-lain..
D. Kemajuan, Kemunduran dan
Kehancuran Daulah Umayyah
D. I. Kemajuan-kemajuan Daulah
Umayyah
Selain melakukan ekspansi ke
berbagai wilayah, ada beberapa hal penting yang di capai Daulah Umayyah, yaitu:
a. Menetapkan Bahasa Arab sebagai
Bahasa resmi;
b. Mendirikan masjid Agung di
Damaskus;
c. Membuat mata uang bertuliskan
kalimat syahadat;
d. Mendirikan rumah sakit di
berbagai wilayah;
e. Menyempurnakan peraturan
pemerintah;
f. Melakukan pembukuan Hadits Nabi.
Selain itu, Pada masa Daulah Bani
Umayyah perkembangan kebudayaan mengalami kemajuan dan juga bidang seni,
terutama seni bahasa, seni suara, seni rupa, dan seni bangunan (Arsitektur).
D. II. Kemunduran dan Kehancuran
Daulah Umayyah
Ada
beberapa faktor yang menyebabkan dinasti Bani Umayyah lemah dan membawanya
kepada kehancuran. Faktor-faktor itu antara lain adalah:
• Sistem pergantian khalifah melalui
garis keturunan adalah sesuatu yang baru (bid'ah) bagi tradisi Islam yang lebih
menekankan aspek senioritas. Pengaturannya tidak jelas. Ketidak jelasan sistem
pergantian khalifah ini menyebabkan terjadinya persaingan yang tidak sehat di
kalangan anggota keluarga istana.
• Latar belakang terbentuknya
dinasti Bani Umayyah tidak bisa dipisahkan dari konflik-konflik politik yang
terjadi di masa Ali. Sisa-sisa Syi'ah (para pengikut Abdullah bin Saba' al-Yahudi )
dan Khawarij terus
menjadi gerakan oposisi, baik secara terbuka seperti di masa awal dan akhir
maupun secara tersembunyi seperti di masa pertengahan kekuasaan Bani Umayyah.
Penumpasan terhadap gerakan-gerakan ini banyak menyedot kekuatan pemerintah.
• Pada masa kekuasaan Bani Umayyah,
pertentangan etnis antara suku Arabia Utara ( Bani Qays ) dan Arabia Selatan ( Bani Kalb )
yang sudah ada sejak zaman sebelum Islam , makin meruncing. Perselisihan ini
mengakibatkan para penguasa Bani Umayyah mendapat kesulitan untuk menggalang
persatuan dan kesatuan. Disamping itu, sebagian besar golongan mawali (non
Arab), terutama di Irak dan wilayah bagian timur lainnya, merasa tidak
puas karena status mawali itu
menggambarkan suatu inferioritas, ditambah dengan keangkuhan bangsa Arab yang diperlihatkan pada masa Bani
Umayyah.
• Lemahnya pemerintahan daulat Bani
Umayyah juga disebabkan oleh sikap hidup mewah di lingkungan istana sehingga
anak-anak khalifah tidak sanggup memikul beban berat kenegaraan tatkala mereka
mewarisi kekuasaan. Disamping itu, para Ulama banyak yang kecewa karena
perhatian penguasa terhadap perkembangan agama sangat kurang.
• Penyebab langsung tergulingnya
kekuasaan dinasti Bani Umayyah adalah munculnya kekuatan baru yang dipelopori
oleh keturunan al-Abbas ibn Abd al-Muthalib .
From: http://hitsuke.blogspot.com/2009/04/daulah-bani-umayyah.html